Evaluasi Dan Kontrol (Mengukur
Kinerja Perusahaan)
v
Evaluating top management and Board of Directors
Melalui strategi ini, audit, kompensasi, BOD mengevaluasi
performansi kerja dari CEO dan top management team. Performansi
perusahaan binilai dari profitnya dengan menggunakan pengukuran ROI, ROE, EPS,
atau shareholder value.
v Management audit
Sangat berguna bagi BOD dalam mengevaluasi penanganan
manajemen dalam banyak aktivitas perusahaan.
v Strategic audit
Menyediakan checklist pertanyaan pertanyaan baik untuk area
tertentu atau bila ada masalah, dimana dapat menemtukan analisis sistematik
dari banyak fungsi perusahaan dan aktivitas yang dilakukan.
v Primary Measures of Divisional and Functional
Performance
Sistem kontrol dapat ditentukan dengan memonitor fungis
fungsi spesific, project atau divisi. Responsibility centre digunakan untuk
memisahkan sebuah unit yang dapat dievaluasi secara terpisah dari unit unit
lainnya. Beberapa tipe yang menetukancara perusahaan mengukur control system
baik jasa atau produk;
1.
Standard cost centers : secara umum digunakan dalam industri
manufaktur, standard cost telah terkomputerisasi untuk setiap operasi
dan berbasis data hstoris.
2.
Revenue centers : dengan revenue center , produksi, umumnya
hubungannya dengan unit atau dollar, diukur tanpa memikirkan resources cost
(gaji). Hal ini lebih memetingkan efektivitas lebih dari efisiensi.
3.
Expense centers : sumber daya yang diukur dalam dollar,
tanpa mempertimbangkan untuk biaya produk atau jasa.
4.
Profit centers : performansi yang diukur dengan hubungannya
differensiasi antara revenue dan expenditur.
5.
Invesment centers : diukur dengan hubungan differensiasi
antara sumber daya dengan servis atau produk itu sendiri.
v Using Benchmarking to Evaluate
Performance
Benchmarking adalah proses mengukur produk, services dan
pelatihan terhadap kompetitor yg terkuat atau perusahaan yang dikenal
sebagai pemimpin industri. Proses benchmarking biasanya meliputi beberapa
langkah dibawah ini;
1.
Mengidentifikasi area atau proses yang akan diteliti
2.
Menemukan sikap dan output yang diukur dari area atau proses
dan mendapatkan pengukuran yang tepat.
3.
Memilih akses dari kompetitor dan prusahan perusahaan
terbaik yang akan kita hadapi untuk dibenchmark
4.
Mengkalkulasikan diffrensiasi diantara performansi perusahaan
perusahaan yang akan diukur dan prusahan perusahaan terbaik dan
menentukan kenapa bisa ada differensiasi.
5.
Mengembangkan taktikal program untuk menutup gap dalam
performansi
6.
Mengimplementasikan program dan kemudian membandingkan
hasilnya pengukuran yang baru dengan kompetitor.
International Measurement Issues
Ada tiga teknik yang sering digunakan untuk performansi
internasional yaitu ROI, budget analisys dan perbandingan histori.
v Strategic Information System
Sebelum pengukuran performansi berdampak pada manajemen
strategik, mereka terlebih dahulu dikomunikasikan dengan orang orang yang
bertanggung jawab untuk formulasi dan implementasi rencana strategik. Disini
strategic information system berperan, strategic information system bisa berupa
computer based, manual formal atau informal.
v Enterprise resource planning (ERP)
ERP menggabungkan semua aktivitas bisinis dalam suatu
perusahaan, dari proses order ke produksi, dengan sebuah software. Tapi tidak
semua ERP dapat bekerja di setiap perusahaan, ada tiga alasan mengapa erp dapat
gagal;
1.
Kurangnya penyesuaian dari software agar dapat bekerja di
perusahaan
2.
Terbatasnya pelatihan
3.
Kurangnya dukungan untuk pengimplementasian
Problems in measuring performance
v Short term orientation
Top executive menjelaskan bahwa dalam banyak situasi, mereka
tidak selalu menganalisa implikasi jangka panjang dari operasa saat ini dalam
strategi yang telah mereka adopsi dari dampak operasional strategu di misi
perusahaan. Evaluasi jangka panjang lebih sering tidak dilakukan karena
eksekutif ;
1.
Tidak sadar akan pentingnya
2.
Percaya bahwa pemikiran jangka pendek lebih penting daripada
jangka panjang
3.
Tidak mengevaluasi basis jangka panjang secara personal
4.
Tidak ada waktu untuk membuat analisis jangka panjang
v Goal Displacement
adalah kekeliruan dengan arti jalan buntu dan terjadi
pada saat aktivitas berusaha menolong manajer untuk mendapatkan tujuan
perusahaan menjadi buntu bagi mereka sendiri. Ada dua tipe dari perubahan
tujuan yaitu behavior substitution dan suboptimization
v Behavior subtitution
Fenomena ketika aktifitas yang merupakan orang
pengganti tidak bekerja untuk aktivitas pencapaian sasaran tetapi apada
akhirnya mereka pasti dalam pencapaian sasaran karena aktivitas yang berbeda
diberi reward
v Suboptimization
Fenomena dari pengoptimalan sebuah unit untuk mencapai
sasaran dengan kerugian perusahaan secara menyeluruh.
v Guidelines for proper control
1.
Kontrol seharusnya melibatkan hanya jumlah minimum informasi
yang dibutuhkan untuk memberikan gambaran kejadian
2.
Kontrol seharusnya memonitor hanya arti dari aktivitas dan
hasil, tanpa memeperhatikan tingkat kesulitan pengkuran
3.
Kontrol seharusnya diatur dengan waktu sehingga dapat
membuat tindakan korektif dan dapat diambil langkah sebelum telat
4.
Kontrol Jangka panjang dan jangka pendek seharusnya
digunakan
5.
Kontrol seharusnya menunjuk pada pengecualian
6.
Menekankan pada reward jika memenuhi standard dan sebaliknya
v Strategic incentive management
Ada tiga pendekatan yang disusun untuk membantu mencocokkan
pengukuran dan reward dengan explicit strategic objectives dan time frame;
1.
Weighted factor method : pada umumnya digunakan untuk
mengukur dan memberi reward jika performansi untuk top SBU manajer dan
sekelasnya jika faktor performansi dan kepentingannya berubah rubah dari
satu SBU ke lainnya.
2.
Long term evaluation method :berdasarkan performansu untuk
jangka panjang
3.
Strategic fund method : strategi ini mendorong eksekutif
untuk melihat pengeluaran untuk pengembangan yang berbeda dari pengeluaran yang
dibutuhkan untuk operasi ini.
Kesimpulan
Evaluasi
dan kontrol adalah salah satu bagian yang tersulit dalam manajemen strategik,
tidak tahu berapa pengukuran yang dibutuhkan agar kita mengerti dengan jelas.
Oleh karena itu kita tidak saja butuh pengukuran secara tradisional yaitu
dengan ROI atau EPS tapi juga menggunakan EVA, MVA atau balanced scorecard.
Pengukuran performansi dapat dan bisa dilakukan dengan hasil jangka
pendek yang berorientasi tindakan dan goal displacement. Maka dari itu para
ahli menyarankan menggunakan pengukuran multiple hanya jika menghasilkan
kejadian yangsesuai dengan gambaran yang dapat dipertanggung jawabkan
No comments:
Post a Comment